Rapid Test Pegawai Sekretariat Balitbang Kemendikbud
Sekretariat
Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan (Balitbang dan Perbukuan Kemendikbud) menggelar rapid test Covid-19
di Kantor Balitbang Kemendikbud, Jakarta, Rabu (17/06/2020). Rapid test ini
merupakan langkah preventif penyebaran Covid-19 di lingkungan Balitbang dan
Perbukuan Kemendikbud dalam bekerja dari kantor memasuki tatanan kehidupan
baru. Rapid test diikuti oleh 200 orang pegawai di
lingkungan Sekretariat, yang terdiri atas aparatur sipil negara (ASN), pegawai
pemerintah non pengawai negeri (PPNPN) serta mitra kerja yang terdiri atas
petugas satuan pengamanan (Satpam) dan petugas kebersihan (cleaning service). Pada
saat yang sama juga dilakukan SWAB test secara terbatas kepada para pejabat dan
kordinator substansi di lingkungan Sekretariat Balitbang dan Perbukuan.
Pada
kesempatan tersebut, Suhadi, Sekretaris Balitbang dan Perbukuan menyampaikan
terima kasih kepada RS Siloam TB Simatupang sebagai mitra yang turut mendukung
pelaksanaan kegiatan rapid test dan tenaga medis. “Kami mengucapkan
terima kasih kepada RS Siloam TB Simatupang atas alat rapid test dan
tenaga medis yang disediakan. Terima kasih juga kepada Koperasi Pegawai
Balitbang Kemendikbud yang telah turut berpartisipasi dalam penyediaan vitamin, hand
sanitizer, masker, madu, disinfektan spray, dan tisu antiseptic ,” ujarnya
saat pelaksanaan rapid test.
Koordinator
Substansi Perencanaan dan Kerjasama, Hafidz Muksin mengatakan rapid
test ini menjadi bagian dari refocusing anggaran
untuk mendukung percepatan penanganan Covid-19. Menurutnya, hal ini merupakan
langkah responsif sekaligus kewajiban Balitbang dan Perbukuan Kemendikbud untuk
melindungi setiap pegawai dari penyebaran Covid-19. “Rapid test ini
merupakan tahap pertama untuk mengetahui apakah ada pegawai yang menunjukan
indikasi reaktif terhadap Covid-19 atau tidak. Apabila ada yang positif
tentunya akan dilanjutkan pemeriksaan sesuai dengan protokol penanganan
Covid-19, seperti tes polymerase chain reaction (PCR),” tutur
Hafidz.
Sebelumnya, Balitbang
dan Perbukuan Kemendikbud telah melakukan berbagai langkah pencegahan
penyebaran Covid-19 antara lain penyediaan hand sanitizer di setiap
ruangan, penyemprotan disinfektan ke seluruh ruangan, serta memberikan vitamin, hand sanitizer
dan masker bagi seluruh pegawai pembersihan secara berkala seluruh area kerja
menggunakan desinfektan. Selain itu, juga menerapkan pemeriksaan suhu
badan bagi seluruh pegawai yang bekerja dari kantor (WFO), wajib menggunakan
masker saat bekerja, dan physical distancing dengan memberikan
jarak di ruang rapat, serta membatasi jumlah pengguna lift.
Dalam
kesempatan rapat kordinasi dengan para Kordinator Substansi Suhadi berpesan agar
para pegawai mematuhi protokol kesehatan yang sudah ditetapkan pemerintah. Bagi
pegawai yang harus melaksanakan tugas kedinasan di kantor wajib
menerapkan physical distancing sesama pegawai dan selalu cuci
tangan. “Kita berharap pandemi ini segera berakhir sehingga kita dapat
melakukan aktivitas bekerja seperti biasa dan kita harus selalu menerapkan pola
hidup sehat. Apabila hasil rapid test ada yang reaktif atau non
negative maka harus diberikan penanganan hingga tuntas” pesan Suhadi. (hm)